KALIJODO : SUDAH GRATIS MALAH SOMBONG
Kalijodo
adalah sebuah area di sekitar jalan kepanduan II, kelurahan penjagalan kecamatan
penjaringan Jakarta Utara, di sepanjang bantaran timur Banjir kanal. Daerah ini
terkenal sebagai sarang hiburan malam dan prostitusi untuk kelas bawah. Serta
menjadi sasaran penertiban pada masa pemerintahan Gubernur Basuki Tjahja
Purnama. Pada tanggal 29 februari 2016, penduduk kalijodo direlokasi dengan
melibatkan 5000 personel POLRI, 2500 personel Satpol PP dan 400 personel TNI. Peneritiban
berlangsung secara lancar, walaupun ada yang pro dan kontra terhadap penertiban
tersbut, alhasil penduduk yang memiliki KTP DKI bersedia dipindahkan ke
rusunawa Marunda dan Pulogebang atau dipulangkan ke daerah asal. Setelah Kalijodo
ditertibkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahja Purnama atau Ahok membangun kembali kawasan Kalijodo bekerja sama dengan
pengembang swasta untuk mengerjakan beberapa proyek di Kalijodo adalah
pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Kalijodo
kini telah berubah yang semula menjadi tempat hiburan malam dan prostitusi kini
menjadi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH),
Kalijodo disulap menjadi tempat bermain anak-anak, permainan seperti Plosotan,
ayunan, enjotan, dan beberapa fasilitas permainan anak-anak dapat kita temukan
di Kalijodo. Ada hal yang menarik di Kalijodo, untuk memasuki kawasan tersebut
tidak dipungut biaya seperti tempat rekreasi lazimnya. Untuk masuk ke Kalijodo
hanya dikenakan biaya parkir untuk motor sebesar dua ribu rupiah dan mobil lima
ribu rupiah. Di Kalijodo juga disediakan tempat pendukung lainnya seperti,
halaman istrahat untuk bersantai makan dan minum, tempat menyusui bagi ibu-ibu
yang ingin menyusui anaknya dan fasilitas membeli minuman di mesin otomatis. Kalijodo
sangatlah bermanfaat bagi keluarga untuk mengajak anak-anaknya bermain.Dibalik
kemenarikan itu semua, ternyata di Kalijodo juga terdapat hal yang tragis dan
memperhatikan, tragis yang dimaksud bukanlah tempat itu tidak aman namun tragis
melihat para pengunjung tidak dapat merawat fasilitas gratis yang diberikan. Sampah
yang berserakan, para orang tua yang ikut memainkan permainan anak-anak tidak
tercemin sebagai sikap yang sadar akan mencintai lingkungan. Setiap menit para
petugas Kalijodo memperingatkan agar tidak membuang sampah sembarangan, jangan
merokok,dan memainkan permainan anak-anak akan tetapi sepertinya orang tua
malah acuh tak acuh. Lantas apa yang salah terhadap Kalijodo, tidak ada yang
salah melainkan kita harus sama-sama sadar betul akan menjaga dan merawat
lingkungan terdekat kita apalagi lingkungan itu membawa kebahgiaan terhadap
hidup kita. Membangun Kalijodo bukanlah perkara yang mudah, penertiban menguras
banyak waktu dan tenaga. Namun dengan fasilitas yang serba gratis mengiring
kita untuk bersikap ceroboh dan sombong akan ketidakpeduliaan kita terhadap
lingkungan.
Referensi :
Wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar